WAKTU AKU KECIL
Ku ingat waktu aku kecil
Tinggal di desa yang terpencil
Kawanku kecil-kecil
Karena tumbuhnya kerdil
Sering diberi air tajin
Katanya biar rajin
Tak pernah dimandiin
Dakinya sangat asin
Senangnya main lumpur
Karena hujan sering mengguyur
Makannya cukup dengan sayur
Tak pernah diberi bubur
Perutnya pada buncit
Usus sering sembelit
Karena cacing pada menjerit
Sehingga sering keceprit
SEKOLAH DASAR
ku ingat waktu di sekolah dasar
anak-anaknya kasar
karena bergaul dengan orang-orang pasar
yang sering kesasar
walaupun anak-anaknya nakal
banyak orang dibuatnya kesal
tidak pernah pakai sendal
karena orangtua tak punya modal
tapi bukan anak bebal
karena cepat menyesal
bajunya pada dekil
sering main di batu kerikil
kelihatannya tengil
tapi akalnya seperti si kancil
rambut jarang di sisir
guru sering mengusir
sambil telinga diplintir
yang lain lari kaki terkilir
kami main bola kasti
tapi lebih sering bola kaki
biar sehat jasmani
agar jadi anak pandai
MENENGAH PERTAMA
seragam putih biru
tak lupa memakai sepatu
ayun langkah maju
ntuk meraup ilmu
kami tinggal di jalan pelajar
dalam asrama tanpa kamar
kawan tidur sejajar
saya lebih dulu terkapar
di atas lusuhnya tikar
aku mulai tumbuh kumis
melintang tipis
di atas bibirku yang manis
tapi kadang juga bau amis
aku mulai kenal pacar
namanya Sekar
di sekolahku dia tenar
karena anaknya pintar
hari sabtu pulang kampung
ambil singkong dan jagung
bawa ke asrama pake karung
kadang juga sarung
05 September, 2010
02 September, 2010
Kekuatan Doa
Untuk membiasakan anak-anaknya berdoa seorang bapak selalu mengajak mereka berdoa sebelum dan sesudah makan. Kalau bapak atau ibunya lupa maka anak-anaklah yang mengingatkan mereka. Anak yang pertama yang sudah cukup pandai berbicara sudah hafal betul penggalan kalimat doa yang sering diucapkan ayahnya, .....ya Tuhan, berkatilah makanan ini. Amin.
Sekali waktu mereka sekeluarga pergi tamasya ke sebuah taman yang terkenal dengan bunga-bungaannya. Sesampainya di lokasi mereka segera mencari tempat untuk menggelar tikar agar nyaman untuk bersantai sementara si anak tidak diperhatikan sehingga dia segera berlarian di taman itu tanpa ada yang mengawasinya. Sedang asyik-asyiknya dia bermain sendirian tiba-tiba seekor singa yang kelihatanya sangat lapar datang untuk menerkamnya lalu si anak segera mengambil posisi doa, mata tertutup lalu : "ya Tuhan berkatilah makanan ini. Amin". Setelah selesai melafalkan doanya lalu perlahan-lahan dia membuka matanya dia melihat singa itu berjalan lenggak-lenggok meninggalkan dia.
Langganan:
Postingan (Atom)