Powered By Blogger

25 November, 2009

SOROK dan NGGOSOR


Pohon pinang banyak sekali fungsinya, akarnya direbus dan airnya diminum berguna untuk menyembuhkan penyakit tertentu, batangnya digunakan sebagai tiang rumah, daunnya dianyam untuk atap rumah pengganti alang-alang, apalagi buahnya kita semua sudah tahu. Ada satu lagi bagian dari pohon pinang yang tak kalah dengan bagian-bagian lainnya yaitu pelepahnya (selanjutnya kita sebut lungkuk). Lungkuk-nya itu sendiri juga bukan cuman satu fungsi tetapi banyak juga fungsinya antara lain :
1. Sebagai wadah tempat untuk menyimpan  
    segala sesuatu di dalam rumah.
2. Sebagai alat pengganti payung
3. Sebagai alat bantu untuk meniup api (labek)
4. Sebagai "kendaraan" untuk mainan anak-anak ( ini yang akan kita ceriterakan).
5. dan masih banyak fungsi lain selain yang saya sebutkan di atas tergantung situasi dan kondisi serta kebutuhan.


Lungkuk sebagai "kendaraan" 


Anak-anak di kota besar boleh bangga dengan mainan yang canggih yang merupakan produk pabrik, kami, anak-anak kampung yang jauh dari sentuhan modern juga bangga dengan permainan yang kami ciptakan sendiri yang merupakan warisan dari nenek moyang kami secara turun temurun tetapi selalu asyik dimainkan dan menumbuhkan rasa solidaritas serta kerjasama yang tinggi  di kalangan kami anak-anak kampung.
 Pelepah pohon pinang yang baru jatuh dari pohonnya atau sudah beberapa hari telah jatuh yang penting masih layak untuk dijadikan "kendaraan" dan tidak robek, lalu daun-daunnya dipangkas sehingga tinggal batang dan pelepahnya yang lebar. Cara main tentunya ditentukan dulu jenis permainan apa yang akan dimainkan.


Yang pertama  sorok.
Permainan sorok ini bisa dimainkan berdua saja atau beberapa orang,  ada yang naik di atas lungkuk dan ada yang menarik lungkuk. Yang duduk di atas lungkuk harus memegang pinggiran lungkuk kuat-kuat  juga menjaga keseimbangan kalau tidak mau jatuh terguling-guling (gambar kanan atas). Satu atau beberapa orang sebagai  tenaga penarik dengan memegang ujung batang lungkuk, pada si penarik inilah  cepat atau lambatnya laju lungkuk dan pengendaranya, permainan ini bisa juga diadu atau dipertandingkan dengan  beberapa orang lainnya tentu yang mempunyai lungkuk kalau  dipertandingkan maka ada aturannya yaitu jumlah peserta harus sama banyak dengan kelompok lain, jumlah yang naik dan yang narik juga harus sama banyak, ada garis start dan garis finish  kalau semua sudah siap lalu diberi aba-aba 1...2...3.. lalu tarik sekuat-kuatnya dan lari sekencang-kencangnya tentu lari sambil menarik lungkuk. kalau di tengah perjalanan ada salah seorang yang jatuh dari lungkuk maka akan didiskualifikasi tidak boleh dilanjutkan, pemenangnya adalah yang lebih dahulu mencapai garis finish dan tidak mengalami kecelakaan di lintasan pertandingan maka dialah sebagai juara, hadiah bagi para pemenang biasanya digendong oleh yang kalah dari gari finish sampai garis start atau bolak-balik tergantung kesepakatan. Selain adu kecepatan dengan teman juga hanya untuk asyik-asyik saja atau untuk kesenangan belaka mengisi waktu menjelang sore dengan bergantian antara jadi penarik dan jadi pengendara dan tidak ada aturannya hanya yang lebih dahulu naik biasanya diadakan undi yang menang tentu pertama naik, terkadang hanya mengitari rumah saja  atau bahkan dari ujung ke ujung halaman kampung.


Yang kedua nggosor

Anak di kota dengan bangga dan riang gembira bermain di taman yang telah ditata rapi jauh dari kotor dan menikmati berbagai jenis permainan, tentu ada yang gratis dan ada yang  bayar dengan waktu yang terbatas oleh jumlah uang yang dibayar kalau mau lebih lama ya... harus membayar lagi, lagi dan lagi. Salah satu jenis permainan anak-anak diantara bermacam-macam permainan ada yang namanya prosotan (gambar samping kiri), permainan ini hanya dibutuhkan keberanian seorang anak untuk meluncur di papan prosotan dari ketinggian yang sudah dirancang agar segi kecelakaan diminimalkan. Kalo bicara soal keberanian dalam permainan ini menurut saya kami anak-anak kampung jauh lebih berani karena medan dan alatnya berbeda walaupun jenis permainannya sama.
Kami anak-anak kampung juga mempunyai permainan yang serupa yang disebut nggosor. Permainan ini masih ada kaitan yang erat dengan pelepah pinang tadi (lungkuk). Lungkuk tadi dipotong dan diukir sesuai keinginan tidak ada model baku yang harus ditiru, yang penting ada bagian untuk duduk dan ada bagian untuk dipegang lalu mencari tempat yang miring biasanya tebing dengan kemiringan yang cukup aman mungkin sekitar 30 derajat dan track-nya cukup panjang agar meluncurnya lebih lama kalo lebih menantang lagi tentu dengan kemiringan yang lebih dari 30 derajat, begitu menemukan tempat yang cocok atau tempat yang biasa kami lakukan maka mulailah permainan ini. lungkuk yang sudah dipotong tadi diselipkan disela-sela paha lalu duduk bagian depan dari lungkuk dipegang dan diangkat sedikit agar tidak nyangkut di rumput atau tertancap di tanah, mulailah meluncur, diusahakan kedua kaki diangkat. Kalo luncurannya melambat kedua kaki melakukan gerakan menendang untuk mengembalikan kecepatan luncur, tidak ada alat kendali untuk bisa belok hanya mengikuti arus kemiringan tebing. untuk berhenti digunakan kedua kaki atau sudah nyangkut di pohon atau memegang rumput atau pohon disamping kiri dan kanan. kalau sudah berhenti kami lari lagi ke atas di titik awal dan meluncur lagi, lagi dan lagi.  tidak ada batasan, selesai kalau lungkuknya robek atau sudah gelap atau bapak/ibu panggil. Bagi yang agak nekat biasanya menggunakan ember bekas sebagai pengganti lungkuk karena kecepatannya bisa 3 kali kecepatan  lungkuk dan saya pun pernah menggunakan ember bekas pengganti lungkuk.wow...